JEMBER – Dalam upaya peningkatan produksi pertanian guna mengantisipasi krisis pangan akibat dampak el nino yang berkepanjangan, terus dilakukan pemerintah, dengan melibatkan TNI dalam melakukan pendampingan pertanian, melalui upaya percepatan tanam, perluasan tanam, pompanisasi dan pipanisasi dalam memenuhi pengairan lahan dan lain-lainnya.
Dalam pendampingan pertanian tersebut TNI AD melibatkan seluruh personel Babinsa yang sudah tergelar diseluruh wilayah pedesaan sebagai kekuatan dalam melakukan pendampingan pertanian, melalui pola-pola yang dilakukan tersebut, yang tentunya disesuaikan dengan kondisi lahan diwilayahnya.
Sepoerti yang dilakukan oleh Babinsa Koramil 0824/08 Mayang yaiyu oleh Babinsa Tegalrejo Kecamatan Mayang Kabupaten Jember Serka Benjamin Josep Jeujanan, yang melakukan pendampingan percepatan tanam terhadap petani yang melakukan pengolahan lahan didesa binaannya. Pada Rabu 17/04/2024.
Baca juga:
Meraup Cuan dari Edamame
|
Yaitu pendampingan di lahan milik H Taufik 50 Tahun yang memeiliki lahan seluas 0, 3 Hektare dan lahan milik H Zaenal 52 Tahun yang sama-sama terletak di Dusun Dam Saola Desa Tegalrejo, yang memasuki masa tanam, dengan jenis bibit padi inpari.
Danramil 0824/08 Mayang Kapten Arm Ridwan Sagala dalam wawancaranya menyatakan, seluruh Babinsa jajaran memang saya perintahkan untuk aktif melakukan pendampingan pertanian, dengan memotivasi petani untuk melakukan percepatan tanam, dalam mengantisipasi krisis pangan global.
Meskipun di wilayah Kecamatan Mayang rata-rata kondisi pengairan relatif bagus dimana saluran irigasi sepanjang tahun tidak kekurangan debit air, namun disini kita tinggal memotivasi petani agar tidak terlalu lama jeda panen dengan penanamannya kembali, dengan memanfaatkan peralatan modern dalam pengilahan lahan dan penanamannya, sehingga ada percepatan waktu. Tegas Danramil 0824/08 Mayang.
Dandim 0824/Jember Letkol Inf Rahmat Cahyo Dinarso dalam konfirmasinya terkait kegiatan jajarannya tersebut menyatakan, bahwa kegiatan tersebut merupakan bagian dalam membantu pemerintah dalam penguatan ketahanan pangan dalam mengantisipasi krisis pangan global, yang mengancam semua bangsa di dunia, termasuk Bangsa Indonesia.
Hal ini akibat perubahan iklim yang tidak menentu dampak dari el nino yang berkepanjangan yang mengancam pengaruh perekonomian bangsa yang dipicu akibat menurunnya produksi pertanian. Tegas Dandim 0824/Jember. (Siswandi)